.: THIS BLOG IS BUILT AND DEDICATED TO YOUR EYES ONLY :.

Wednesday, February 4, 2009

hmn... nonton august rush nih...

well, its a marvelous night for a moondance
with the stars up above in your eyes
a fantabulous night to make romance
neath the cover of october skies (moondance)


Ehm habis nonton August Rush, dan imajinasi masih kebawa nih…

He-eh biasa. Nonton di dvd. Telat banget kali yah buat ngomongin nie film. yang udah nyaris setengah taon lalu maen. Maklum saya bukan moviegoer. Males nonton kalo nggak ada yang nemenin. Maka jadilah saya ini dvdwatcher, tukang ngamatin keping dvd gitu hehehe… (ngaco deh). Nah kemaren, abis diajakin temen saya dari planet Pluto liat pameran buku di Senayan, sorenya karna saya nggak punya pacar buat saya apelin, maka saya buat lawatan kerja ke tempat Jummy Hendrik, tukang dvd langganan saya yang setelah keseringan ngaca di kaca spion merasa dirinya sodara kembar Kaka.

Melihat langganannya yang mulia Dr. dr. ing. Karangsati A., SE, AK, maka si Hendrik pun langsung mengadakan upacara penyambutan pake barongsai dan nyalain serenceng petasan cina yang segedegede bagong trus dilempar dan ditangkis Karang dengan tangkas kayak Huang Fei Hung gitu, hingga tuh petasan nyangkut di konde seorang ibu darmawanita yang entah darimana datangnya sore-sore itu bisa kelayaban di Pasar Slipi…. Alhasil pas petasan meledak tuh konde nyangsrang di awungan (langit-langit) pasar.

“Drik. Lo buo-ongin gue” Karang yang imut dan manis bin inosen serta rajin gosok gigi plus gunting kuku, pasang muka garang. “Pelem masih ngesyut di bioskop Lu bilang udah ori” Suara Karang makin jumawa. Karang ini mahluk paling anti ama pelem burem. Biar kata cuma 5-6 ribu. Dia punya prinsip mending nggak nonton sama sekali daripada nonton tapi nggak puas. Dasar!

Jummy Hendrik langsung nubruk dengkul Karang, saking takutnya akan murka Karang. “Ampun Bos! keseribu kalinya untukmu ampun! … bla bla bla…” Jumi mengemukakan 1001 alasan yang membuat hati Karang lulur eh luluh.

Beberapa puluh menit sebelum itu, iseng saya ngetesin dvd-dvd bajakan yang selama ini banyak yang belom saya sempat tonton, hanya numpuk di pojokan kamar. Dan setelah cek keluarmasukin dvd hingga kompie saya mencoba meng-hang-kan dirinya sendiri. Dapatlah saya sekitar duapuluh lima biji pelem yang nggak jalan atau nggak ori gambarnya. Sebenernya masih banyak yang belom dites. Tapi saya rasa itu udah cukup buat saya barter ama pelem baru hihihi... inilah yang membuat saya jadi langganan si Hendrik : Kepercayaan. Biarpun tuh pelem udah saya beli dari dia lebih dari setahun, kalo tuh pelem nggak ori atao nggak jalan dia dengan seneng hati bersedia menukar tuh pelem. Nggak kayak tukang dvd sontoloyo di glodok yang udah galak, suka melotot lagi… (tambah error keknya niech si Kerrang…)

Nah dapatlah saya film ini : August Rush. Covernya keren. Anak kecil ganteng (kayak saya dulu hehehe...) duduk dengan gitar, berhadapan dengan lelaki berwajah melankolis (kayak saya sekarang qeqeqe...) yang sedang memetik gitar

Barangkali dari sekian banyak film yang sempat saya tonton, ini termasuk film yang unik.

Maksud saya nggak jelas genrenya, dibilang film anak kecil, pasti bukan. (Evan lahir karna hubungan luar nikah orang tuanya). Dibilang film remaja atau dewasa juga ceritanya terlalu “ngimpi”. Barangkali gambarannya, taste nih pelem kayak nonton Oliver Twist dicampur ama The Great Expectation

Apa saya perlu cerita disini? Sedikit aja kali ya…

* * *

Evan Tailor, bocah sebelas tahun yang kerap dijaili teman-temannya di panti asuhan. Bocah kecil yang dijuluki temannya manusia aneh, karna senang menyendiri, hidup dalam dunianya sendiri. Tak ada yang tau, bahwa dia dianugerahi talenta musik yang menakjubkan. Dia mampu mendengar musik dari apapun, dimanapun : suara angin, gemerisik daun, suara denting, dengung, hujan, cahaya. Seolah semua suara alam adalah musik menakjubkan yang bermain harmoni dalam kepalanya.

Evan percaya orangtuanya masih hidup, entah dimana, di luar sana. Dia juga percaya suatu hari nanti musik akan mempertemukan mereka. Maka ketika suatu hari dia diberitahu akan ada yang mengadopsinya, dia takut. Dia takut takkan bertemu dengan orang tuanya. Hingga pada suatu malam dia memutuskan pergi diam-diam dari panti asuhan, mencari orang tuanya yang bahkan dia tak tau identitasnya.
...

11 tahun lalu, pada suatu pesta. Seorang gadis yang jengah dengan keriuhan pesta ketika di tangga tanpa sengaja mendengar alunan harmonika di kejauhan. Ia pun naik ke atap gedung mencari tau. Ternyata lagu itu dimainkan pengamen di gerbang sana. Tanpa dia sadari seseorang sudah ada lebih dulu di sana. Lelaki itu duduk di pinggir teras atap, menyapanya ketika dia sedang tertegun menikmati alunan musik yang mempesonanya itu.

Lelaki itu Luis Connely, vokalis sekaligus gitaris andalan band rock Irish. Dan perempuan itu adalah Lyla Novacek, pemain cello klasik berbakat yang sedang menapaki karirnya. Mereka ditemukan nasib malam itu di atap sebuah gedung. Luis yang tampan dan melankolis, Lyla yang cantik dan lembut, malam pun mengalir dan melarutkan cerita mereka. Seolah mereka telah kenal lama, berbincang sambil menatap Washington Square. Hingga bintang-bintang mengaitkan hati mereka berdua. Mereka saling jatuh cinta, dan…

Namun hubungan mereka sepertinya, hanya satu malam itu saja. Demi masa depan karirnya, Lyla tak diijinkan oleh ayahnya yang ambisius menemui Luis. Dan cinta mereka pun kandas. Beberapa bulan dari kejadian itu Lyla hamil (tentu aja Luis gak tau). Dan singkat aja (ya?) Lyla dibikin kecelakaan hingga melahirkan sebelum waktunya. Dan oleh sutradara, ayah Lyla disuruh bo’ong kalo bayinya meninggal waktu operasi. Padahal diserahin ke (apa ya namanya Legal Adoption, mungkin) dinas adopsi anak (hehehe mulai males nulisnya nie) dengan memalsukan tandatangan Lyla.

Sebelas tahun kemudian.

Evan yang melarikan diri dari panti asuhan terdampar di New York, di suatu taman, terkesima melihat permainan gitar Arthur, seorang bocah pengamen yang hampir sebaya dia. Evan mengikutinya karna tak punya tempat tinggal. Dan cerita disini entah kebetulan, mirip Oliver Twist, ternyata Arthur anak buah Wizard, bos pengamen yang mengasuh para pengamen cilik itu (kalo di Oliver Twist, sindikat pencuri). Trus trus…

Evan tak pernah kenal notasi. Tak pernah bermain alat musik apapun. Ternyata suatu malam dia mendapati dirinya mampu memainkan gitar dengan cara yang menakjubkan. (Cara main gitarnya ngingetin saya ama Sungha Jung, bocah korea umur 12 tahun yang jago gitar di youtube. Nah cara Sungha Jung waktu mainin Canon D rada mirip)

Trus… trus… arghhhh nggak seru kalo diceritain detil ya…? Mendingan nonton aja. Film ini asik, dan menghibur. Full musik. Ada beberapa lagu yang saya sangat suka di film ini. Satu diantaranya lagu lama Van Morrison yang judulnya Moondance. Nggak dinyanyiin penuh difilm ini. Tapi bait depannya dipakai Luis saat merayu Lyla.

Dibawah ini ada 6 lagu soundtrack August Rush. Jika browser Anda terinstall dan terintegrasi IDM (Internet Download Manager) Anda tinggal mengklik play untuk mendownload. Jika tidak otomatis terdownload maka pada IDM pilih option kemudian pada tab file types ketikan MP3. Jika Anda tidak punya IDM maka Saya juga menyediakan downloadnya 8 lagu di box.net sebelah kanan halaman ini.

13 comments:

Anonymous said...

Pilem yang sedih dan menyentuh, Abu suka... Memperlihatkan sisi kepribadian manusia...

masichang said...

saya lihatnya di acara malam minggu metro mas.

satu kalimat yang masih saya ingat.

they can hear what nature produce.
music is around us, just listen to them and you will get the soul.

kurleb begitulah. entah diadegan yang mana saya lupa.

mantab....brillian film. saya membandingkannya kejeniusan sutradara dan penulisnya sama kayak film beautiful mind.

www.katobengke.com said...

wah kayaknya bgus juga nih film.....
kalau boleh tahu.....apa judul aslinya.........
ada kagak yah di TO....
tolong dong kalau bsa kasih alanmatnya biar aq download,....
plss....
aq pnasaran bangat....

Anonymous said...

hhmmm sini saya pinjem hehehe

Vio said...

om, ajarin vio ngeblog dong
vio pengen bisa ngeblog sejago om karang

karangs@ti said...

@ tengkuputeh
setuju. eh saya jadi sentimentil nih hehehe...

@ masicang
iya nih pelem emang keren punya. terutama musiknya yang artistik. walo tata warnanya masih kalah dari the great expectation ...

@ www.katobengke.com
judulnya bukan udah saya sebut beberapa kali? : August Rush

@ omiyan
boleh...boleh... datang aja ke kemanggisan hehehe...

@ midsummer dream
vio mau diajarin yang mana? nulisnya kan dah bagus... template saya juga masih belajar, karna saya nggak begitu familiar ama xml ... tapi kalo saya bisa dan sempat akan saya coba bantu...

Anonymous said...

hmmm
keknya oke juga nih filem.

nunggu maret aja deh..
bulan ini mau ber pink-pink ria...

oh, ya. karangmo bikin resensi filmnya slumdog millionare gak? kan pilem ituh katanya dari buku yang pernah karang resensikan...aq lupa judulnya

cookies said...

Bagus ya? kalau gitu ikutan nonton ah.......

Baka Kelana said...

Wach...gw Huang Fei hung itu jagoan gw, mantap banget kalau lagi buka jurus Taichi

Baka Kelana said...

Mau dong dipinjamin DVD nya kalau kebanyakan...kan sahabat baru bolem pinjam dong

Mntap reviewnya...jadi pingin nonton

Baka Kelana said...

Thanks banget ya atas sharingnya

Riri Pasaribu said...

mbak....aku lagi cari DVD august rush kemana2 di bandung ga ketemu... kalo mbak udah bosen aku beli aja deh...
ini alamat email aku : anarinanta@yahoo.com
---thx y mbak-

Anonymous said...

film nya bagus...

btw,di box selebelah kanan atas,dibawah ketegori & blog roll,itu lagu apa,ya.??

kayak suara cewek bersenandung(berguman kali,ya tepatnya)diikuti gitar??
itu judulnya apa??

makasih.