---
dia mungkin bisa saja memborgol tangannya, mematahkan penanya, atau menendang papan keyboardnya. namun bagaimana bisa, menghentikan kata-kata yang terus mengalir di kepala, yang berbisik saat tidur ataupun terjaga...
~ kau benar ri, membunuh keinginan menulis, sama saja membekap mulut untuk bicara ~
4 comments:
iya ya iya, nggak ya nggak.
jangan iyanya yang nggak-nggak...
Hallo guru, msh dipagut insomnia hingga direnggut pagi?
Sederhana tulisanmu kang tp sgt menginspirasi. Entah mengapa setiap membaca tulisan abang saya bisa melamunkan byk cerita.
Ya dan tidak, ternyata kehidupan tak setegas itu, selalu punya batas abu-abu dan ragu. Dan ketika hanya terpola pada ya dan tidak maka kita akan dianggap keras kepala.
Ya dan tidak, teruslah menulis kang :). Saya mengunjungi blog Bang Karang yang lain, entah mengapa hanya yang ini yg plg sering saya komentari. Mungkin krn yang inilah yang paling saya nanti.
Bravo bang Karang...
kenapa harus membunuh keinginan untuk menulis? jika mulut tak bisa luncurkan kata, haruskah jari juga berhenti bergerak? apa kabar? lama tak mampir :)
simple ..n nice my Link
Post a Comment