.: THIS BLOG IS BUILT AND DEDICATED TO YOUR EYES ONLY :.

Sunday, July 12, 2009

ya dan tidak


ketika kanak-kanak dia mengangguk, atau menggeleng untuk apa saja. ketika belia dia berkata ya, dengan lantang tanpa perduli perkara. menjelang remaja dia berkata tidak dalam hati saja. kini dia dewasa, dan selalu merenung untuk ya yang disesalinya, dan tidak yang tak sanggup diucapkannya. sesekali dia hendak menangis atas tidak yang diputuskannya. atau ya yang tak diinginkannya. dia tau, dia dewasa dan akan akan menua. dan dia juga mengerti, bahwa harus ada ya dan tidak yang tak pernah dipahaminya, namun harus dipilihnya. dia juga menyadari barangkali akan ada ya dan tidak yang mungkin tak pernah diselesaikannya.


---
dia mungkin bisa saja memborgol tangannya, mematahkan penanya, atau menendang papan keyboardnya. namun bagaimana bisa, menghentikan kata-kata yang terus mengalir di kepala, yang berbisik saat tidur ataupun terjaga...

~ kau benar ri, membunuh keinginan menulis, sama saja membekap mulut untuk bicara ~

4 comments:

bocahcilik said...

iya ya iya, nggak ya nggak.
jangan iyanya yang nggak-nggak...

Anonymous said...

Hallo guru, msh dipagut insomnia hingga direnggut pagi?

Sederhana tulisanmu kang tp sgt menginspirasi. Entah mengapa setiap membaca tulisan abang saya bisa melamunkan byk cerita.

Ya dan tidak, ternyata kehidupan tak setegas itu, selalu punya batas abu-abu dan ragu. Dan ketika hanya terpola pada ya dan tidak maka kita akan dianggap keras kepala.

Ya dan tidak, teruslah menulis kang :). Saya mengunjungi blog Bang Karang yang lain, entah mengapa hanya yang ini yg plg sering saya komentari. Mungkin krn yang inilah yang paling saya nanti.

Bravo bang Karang...

Anonymous said...

kenapa harus membunuh keinginan untuk menulis? jika mulut tak bisa luncurkan kata, haruskah jari juga berhenti bergerak? apa kabar? lama tak mampir :)

YogiezCom said...

simple ..n nice my Link